Saturday, June 3, 2017

GUS ELHAM : MUKMIN “ JERUK KEPROK “

GUS ELHAM : MUKMIN “ JERUK KEPROK “

Kang Soal.blogspot.com. Minggu, 4 Juni 2017. Pagi yang cerah mengiringi pengajian pagi bersama Gus Elham di Pon.Pes. Al Munawar Tobrata. Santri yang hadir cukup banyak dan antusias mendengarkan tausiyah dari Gus Elham. Pagi ini membahas tentang orang yang baik menurut agama Islam.

“ sebaik-baik nya orang adalah orang yang mau belajar atau  mengajarkan  Al quran”
Santri ialah orang yang belajar al quran dan Kyai/ ustadz ialah guru yang mengajarkan al quran. Mereka mempunyai kedudukan yang sama yaitu orang yang baik tetapi mempunayi status yang berbeda yaitu orang yang belajar al quran dan orang yang mengajarkan al quran.
Orang yang belajar al quran,  membaca al quran dengan terbata-bata “ endhak endhu “  akan mendapatkan 2 pahala kebaikan yaitu kebaikan semangat belajarnya dan setiap huruf al qur an yang dibacanya. Ingat jangan meremhkan 1 pahala karena pahala inilah yang akan bisa mengantarkan kita ke surganya Alloh. Orang yang sudah bisa membaca al quran dengan lancer dan fasih kelak diakhirat akan dikumpulkan dengan para nabi, rosul dan wayulloh.

Kajeng Nabi Muhammad SAW  memberi gambaran bagi  orang mukmin yakni seseorang yang beriman kepada kepada Alloh SWT dan mau membaca al quran digambarkan seperti  jeruk keprok yaitu dari luar baunya enak segar danapabila dimakan  rasanya  enak seger pokonya mantap.  Tetapi gambaran bagi orang mukmin yang tidak mau membaca al quran digambarkan seperti  buah kurma  yakni dari luar tidak ada baunya akan tetapi apabila dimakan  rasanya enak lezat,  karena masih ada iman di dalam hatinya.

Kanjeng Nabi juga memberikan gambaran bagi orang munafek yakni orang yang tidak sesuai antara ucapan dan hatinya, dilesannya mengucapkan iman pada Alloh akan tetapi dalam hatinya mengingkari adanya Alloh SWT. Bagi oang munafek yang mau membaca al quran digambarkan seperti bunga yakni baunya harum yang membuat orang menyenanginya akan tetapi apabila dimakan rasanya pait. Sedangkan orang munafek yang tidak mau membaca al quran digambarkan  seperti seperti  “ brotowali” yakni dari luar tidak ada baunya dan apabila dimakan terasa pait.

Sahabat kang soal yang budiman, ingatlah bahwa Alloh menyukai amalan yang kontinyu, yang ajek, yang istiqomah walaupun  hanya sedikit. Oleh sebab itu marilah kita mencari waktu khusus , meluangkan waktu istimewa setiap hari untuk membaca al quran walaupun hanya satu rukuk.  Semoga Alloh memberi kemudahan dan hidayah kepada kita  sehingga kita bisa mengamalkan. Amiin.