Kangsoal. Blogspot.co.id - Pihak sekolah SMA Putri di kota Shan’a’ yang merupakan ibu kota Yaman
menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di
dalam kelas. Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang pegawai
sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang
yang di larang di bawa ke dalam sekolah, seperti : telepon genggam yang
di lengkapi dengan kamera, foto-foto, surat-surat, alat-alat kecantikan
dan lain sebagainya. Yang mana seharusnya memang sebuah lembaga
pendidikan sebagai pusat ilmu bukan untuk hal-hal yang tidak baik..
Lantas pihak sekolah pun melakukan sweeping di seluruh kelas dengan penuh semangat. Mereka keluar kelas, masuk kelas lain.
Sementara tas para siswi
terbuka di hadapan mereka. Tas-tas tersebut tidak berisi apapun
melainkan beberapa buku, pulpen, dan peralatan sekolah lainnya..
Semua kelas sudah
dirazia, hanya tersisa satu kelas saja. Dimana kelas tersebut terdapat
seorang siswi yang menceritakan kisah ini. Apa gerangan yang terjadi ?!
Seperti biasa, dengan
penuh percaya diri tim pemeriksa masuk ke dalam kelas. Mereka lantas
meminta izin untuk memeriksa tas sekolah para siswi di sana. Pemeriksaan
pun di mulai..
Di salah satu sudut
kelas ada seorang siswi yang di kenal sangat tertutup dan pemalu. Ia
juga di kenal sebagai seorang siswi yang berakhlak sopan dan santun. Ia
tidak suka berbaur dengan siswi-siswi lainnya, ia suka menyendiri,
padahal ia sangat pintar dan menonjol dalam belajar..
Ia memandang tim
pemeriksa dengan pandangan penuh ketakutan, sementara tangannya berada
di dalam tas miliknya !Semakin dekat gilirannya untuk di periksa,
semakin tampak raut takut pada wajahnya.
Apakah sebenarnya yang disembunyikan siswi tersebut dalam tasnya ?!
Tidak lama kemudian tibalah gilirannya untuk di periksa..
Dia memegangi tasnya dengan kuat, seolah mengatakan demi Allah kalian tidak boleh membukanya !
Kini giliran di periksa, dan dari sinilah di mulai kisahnya…
“Buka tasmu wahai putriku..”
Siswi tersebut memandangi pemeriksa dengan pandangan sedih, ia pun kini telah meletakkan tasnya dalam pelukan..
“Berikan tasmu..”
Ia menoleh dan menjerit, “Tidak…tidak…tidak..”
Perdebatan pun terjadi sangat tajam..
“Berikan tasmu..” …
“Tidak..”
“Berikan..”
“Tidak..”
Apakah sebenarnya yang membuat siswi tersebut menolak untuk dilakukan pemeriksaan pada tasnya ?!
Apa sebenarnya yang ada dalam tas miliknya dan takut dipergoki oleh tim pemeriksa ?!
Keributan pun terjadi
dan tangan mereka saling berebut. Sementara tas tersebut masih di pegang
erat dan para guru belum berhasil merampas tas dari tangan siswi
tersebut karena ia memeluknya dengan penuh
kegilaan!!
Spontan saja siswi itu
menangis sejadi-jadinya. Siswi-siswi lain terkejut. Mereka melotot. Para
guru yang mengenalnya sebagai seorang siswi yang pintar dan disiplin
(bukan siswi yang amburadul), mereka terkejut melihat kejadian
tersebut..
Tempat itu pun berubah menjadihening..
Ya Allah, apa sebenarnya yang terjadi dan apa gerangan yang ada di dalam tas siswi tersebut. Apakah mungkin siswi tersebut…. ??
Setelah berdiskusi
ringan, tim pemeriksa sepakat untuk membawa siswi tersebut ke kantor
sekolah, dengan syarat jangan sampai perhatian mereka berpaling dari
siswi tersebut supaya ia tidak dapat melemparkan sesuatu dari dalam
tasnya sehingga bisa terbebas begitu saja..
Mereka pun membawa siswi
tersebut dengan penjagaan yang ketat dari tim dan para guru serta
sebagian siswi lainnya. Siswi tersebut kini masuk ke ruangan kantor
sekolah, sementara air matanya mengalir seperti hujan..
Siswi tersebut
memperhatikan orang-orang disekitarnya dengan penuh kebencian, karena
mereka akan mempermalukannya di depan umum !
Karena perilakunya
selama satu tahun ini baik dan tidak pernah melakukan kesalahan dan
pelanggaran, maka kepala sekolah menenangkan hadirin dan memerintahkan
para siswi lainnya agar membubarkan diri. Dan dengan penuh santun,
kepala sekolah juga memohon agar para guru meninggalkan ruangannya
sehingga yang tersisa hanya para tim pemeriksa saja..
Kepala sekolah berusaha
menenangkan siswi malang tersebut. Lantas bertanya padanya, “Apa yang
engkau sembunyikan wahai putriku..?”
Disini, dalam sekejap siswi tersebut simpati dengan kepala sekolah dan membuka tasnya !
Detik-detik yang menegangkan..
Ya Allah, apa sebenarnya benda tersebut ?
Coba tebak.. ?
Di dalam tas tersebut
tidak ada benda-benda terlarang atau haram, atau telepon genggam atau
foto-foto, demi Allah, itu semua tidak ada !
Tidak ada dalam tas itu melainkan sisa-sisa roti..
Yah, itulah yang ada dalam tas tersebut !
Setelah mengorek informasi dari siswi tersebut seputar roti itu..
Setelah merasa tenang,
siswi itu berkata, “Sisa-sisa roti ini adalah sisa-sisa dari para siswi
yang mereka buang di tanah, lalu aku kumpulkan untuk kemudian aku
sarapan dengan sebagiannya dan membawa sisanya kepada keluargaku. Ibu
dan saudari-saudariku di rumah tidak memiliki sesuatu untuk mereka
santap di siang dan malam hari bila aku tidak membawakan untuk mereka
sisa-sisa roti ini..
Kami adalah keluarga fakir yang tidak memiliki apa-apa. Kami tidak punya kerabat dan tidak ada yang peduli pada kami..
Inilah yang membuat aku
menolak untuk membuka tas, agar aku tidak dipermalukan di hadapan
teman-temanku di kelas, yang mana mereka akan terus mencelaku di
sekolah, sehingga kemungkinan hal tersebut menyebabkan aku tidak dapat
lagi meneruskan pendidikanku karena rasa malu. Maka saya mohon maaf
sekali kepada Anda semua atas perilaku saya yang tidak sopan..”
Saat itu juga semua yang
hadir menangis sejadi-jadinya, bahkan tangisan mereka berlangsung lama
di hadapan siswi yang mulia tersebut..
Maka tirai pun di tutup karena ada kejadian yang menyedihkan tersebut, dan kita berharap untuk tidak menyaksikannya..
Karenanya wahai saudara
dan saudariku, ini adalah satu dari tragedi yang kemungkinan ada di
sekitar kita, baik itu di lingkungan dan desa kita sementara kita tidak
mengetahuinya atau bahkan kita terkadang berpura-pura tidak mengenal
mereka..
Wajib bagi seluruh
sekolah dan pesantren untuk mendata kondisi ekonomi para
santri-santrinya agar orang yang ingin membantu keluarga fakir miskin
dapat mengenalinya dengan baik..
Kita memohon kepada
Allah agar tidak menghinakan orang yang mulia dan memohon pada-Nya agar
Dia selalu menjaga kaum Muslimin di setiap tempat..
| Sumber: Majalah Islam Internasional Qiblati
| Kutip: dari Grup WA An-Nashihah..
KISAH NYATA !! Isi Tas Siswi SMA akan Membuat Anda Menangis setelah Membacanya
4/
5
Oleh
admin