Monday, January 4, 2016

Salam Ibu " Surga di bawah telapak kaki Ibu "

Sebagian besar dari kita dilahirkan, diasuh dan dididik oleh para Ibu yang hebat, demikian pula saya. Semua yang dilakukan para ibu yang baik ini telah ‘mencetak’ siapa kita sekarang.

  • Ada ungkapan penghargaan tertinggi bagi para ibu, yang berbunyi 'surga berada di bawah telapak kaki ibu'. Sebagian besar dari kita dilahirkan, diasuh dan dididik oleh para Ibu yang hebat, demikian pula saya. Semua yang dilakukan para ibu yang baik ini telah 'mencetak' siapa kita sekarang. Namun demikian kita sering tidak menyadarinya. Para ibu yang hebat ini pun jarang pula mengungkapkannya. Inilah hal-hal yang Anda dapat pelajari dari ibu saya dan wanita hebat lainnya.
  • 1. Peran ganda

    Obsesi terbesar seorang ibu adalah menyaksikan anak-anaknya tumbuh sehat, tertawa ceria serta mengerti nilai-nilai kebajikan. Di saat yang sama, para ibu menyadari bahkan ketika anak-anak tumbuh dewasa, mereka akan lebih percaya kepada teman-teman dekatnya. Ibu saya meluangkan waktu sebanyak-banyaknya yang dia bisa lakukan untuk meyakinkan bahwa saya tumbuh menjadi manusia yang berbudi luhur, disiplin, serta mengembangkan kebiasaan dan ketrampilan yang baik. Untuk mencapai cita-citanya, ibu sering bersikap tegas bahkan melarangku untuk melakukan apa yang aku mau walaupun dia tahu hal itu tidak menyenangkanku. Ibuku adalah teman dan guruku sekaligus.
  • 2. Jadilah lebih dari ibu

    Semua ibu berangan-angan anak-anaknya memperoleh pendidikan dan penghidupan yang layak. Banyak cara bagaimana para ibu mengajarkan pencapaian anggan-angannya. Bagi ibuku, beliau menggunakan waktu informal untuk mengungkapan harapannya padaku. Di saat aku menemaninya ke pasar, ibuku mengatakan, "Nak, ketika kamu tumbuh besar, ibu ingin kamu mencapai lebih dari ibu'. Pesan itu ibu berikan berulang-ulang dalam banyak kesempatan kami berdua. Semua itu membekas dalam hatiku serta menjadi pemacu selama perjalananku di bangku sekolah dan bekerja.
  • 3. Ibu tahu bagaimana berkata "tidak"

    Tahu untuk berkata "tidak" adalah resep kunci sebagai seorang ibu. Anak-anak akan bertanya dan meminta banyak hal dan beberapa kurang tepat dan bijaksana. Suatu saat putriku yang seminggu lagi akan masuk sekolah meminta izin untuk pergi ke pulau Sabang, di ujung Sumatra bersama teman-teman SMAnya. Aku menjelaskan bahwa masuk sekolah adalah prioritas yang lebih penting saat ini. Akan ada waktunya nanti untuk mengunjungi lebih banyak tempat 'exotic' di bumi pertiwi. Para ibu tahu bagaiamana berkata "tidak" dan sang anak pun tetap akan merasakan getaran kasihnya.
  • 4. Ibu mengalah demi aku

    Aku sering bertanya-tanya mengapa ibu jarang membeli barang baru untuknya, di saat yang sama ibu selalu saja dapat memenuhi kebutuhan yang penting untukku. Sebagai seorang pemain basket inti di sekolah, aku 'menghabiskan' banyak sepatu. Aku terheran-heran bila diajak beliau ke pasar untuk dibelikan sepatu baru sebelum acara pertandingan penting terjadi. Kerelaannya berkorban mengilhamiku untuk mempersembahkan yang terbaik untuknya. Benarlah, sekolahku menjuarai turnamen basket se kotaku. Ibuku ada di sana sewaktu aku menerima piala kejuaraan.
  • 5. Berjuang untuk mengerti perubahan zaman

    Keadaan zaman di mana aku tinggal telah berbeda saat ini tetapi ibu dapat menerima perubahan ini. Dia berusaha keras untuk mengerti keinginan generasi muda, meski adakalanya bingung dan melelahkan baginya. Menjadi ibu yang penuh pengertian dan bijak membutuhkan kesabaran dan terus berusaha belajar memahami kemajuan zaman.

    Di banyak negara memiliki tradisi di mana ada satu hari dalam setahun ditetapkan sebagai Hari Ibu. Apa yang telah Anda lakukan untuk ibu Anda? Jika belum, pikirkan masak-masak sebuah perhargaan baginya atas terima kasih dan pengorbanannya selama ini.

Bahan Bangunan Lainnya :

Salam Ibu " Surga di bawah telapak kaki Ibu "
4/ 5
Oleh